Jalannya Perang Dunia Pertama 


Aliansi Perang Dunia Pertama 

Dalam membahas perang dunia 1, akan membingungkan jika langsung membahas keseluruhan perang tanpa memperhatikan kronologinya. Maka  untuk  memudahkan pembahasan mengenai pertempuran yang terjadi, maka penulis membagi peperangan tersebut berdasarkan tahun terjadinya.

Pada Tahun 1914
Pada 29 Juli, Rusia mendekati perbatasan Austria-Hungaria dan Jerman, dengan maksud menjaga agar Serbia tidak dihancurkan oleh aliansi sentral.  Rusia juga mempunyai rencana untuk mencaplok wilayah imperium Turki Utsmani dengan menguasai konstantinopel dan merebut selat-selat mulai dari laut mati hingga laut Aegean. Namun, rencana dari Rusia tersebut dihalang-halangi oleh aliansi Sentral.

Pada tanggal 31 Juli, Jerman memberi ultimatum agar Rusia menghentikan pergerakan perangnya dan menyampaikan ultimatum kepada Prancis agar netral dalam menghadapi permasalah Rusia dan Jerman. Rusia dan Prancis mengabaikan ultimatum dari Jerman. Pertempuran dimulai di perbatasan Rusia-Jerman pada tanggal 1 Agustus. Kemudian, Jerman mendeklarasikan perang terhadap Prancis pada 3 Agustus 1814.

Pada dasarnya semua kekuatan aliansi mempunyai rencana perang  yang dirancang untuk kemenangan cepat, tidak ada rencana untuk perang dalam jangka waktu lama. Ketika kedua aliansi saling berhadapan, pada tahun 1914 Panglima tertunggi Jerman Helmuth von Moltke akan menerapkan rencana Jenderal von Schlieffen dengan sedikit perubahan. Rencana itu mengharuskan sayap kiri tentara Jerman menahan pasukan Prancis di Sungai Rhine. Sayap kanan menyapu melalui Belgia dan Prancis Uara menuju Paris. Rencana von Moltke akan memakan waktu enam minggu untuk menaklukkan Prancis dan sekutu.

Ketika tentara Jerman melanggar perbatasan Belgia, inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 4 Agustus 1914. Hal ini disebabkan pada 1838 Inggris, Jerman, dan Prancis telah menandatangani suatu perjanjian yang menjamin kemerdekaan dan kenetralan Belgia. Pada tanggal 1 September 1914, tentara Jerman berhasil memukul mundur tentara Prancis hingga lima belas mil dari Paris. Akibatnya pemerintah Prancis menyingkir ke Bordeux.

Kemenangan 1 September tersebut, telah melecut semangat tentara Jerman. Karena Jerman kemudian berencana menggerakkan pasukannya dengan cepat melalui kereta api menuju ke timur untuk mengalahkan Rusia. Karena Prancis menghirmati kenetralan Belgia, maka Prancis tidak melalui Belgia untuk melakukan serangan balasan ke Jerman. Sebagai gantinya Prancis berusaha memusatkan pasukannya di tengah dan sayap kanan.

Rusia mempunyai rencana untuk menimbulkan perpecahan di aliansi sentral, untuk kemudian melancarkan serangan langsung ke Berlin, meskipun pada akhirnya rencana itu gagal. Rencana Schlieffen Jerman mendekati keberhasilan. Pada permulaan September Sayap kanan Jerman hampir mencapai Paris, namun sebelum mampu bergerak cepat merebut kota itu, Prancis menyerang sayap kanan Jerman yang terbuka. Serangan balik Prancis ini berhasil memukul mundur Jerman dalam pertempuran pertama di Marne (6-10 September 1914). Perlu dicatat pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran yang menjadi titik krusial dalam perang Dunia 1.

Pertempuran di Marne menghilangkan harapan akan perang singkat, dan merubah pertempuran di front Barat menjadi pertempuran di parit perlindungan. Kedua aliansi membuat parit-parit dari sungai Aisne sampai perbatasan Swiss, diperpanjang sampai enam ratus mil. Setelah pecahnya perang Inggris memblokade kegiatan perdagangan dari Jerman ke luar perbatasannya. Blokade ini menandai kampanye kapal selam Jerman pada Oktober 1914. Kapal-kapal selam Jerman datang untuk memutus suplai untuk Inggris, kemunculan kapal-kapal selam Jerman ini juga merubah strategi perang secara keseluruhan.
Kapal selam Jerman pada perang dunia 1
Pada 29 Oktober 1914, Turki Utsmani menyatakan bergabung ke dalam aliansi sentral. Bergabungnya Turki Utmani ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor. Pertama, Bantuan ekonomi dan militer Jerman, kecemasan pemerintahan Utsmani terhadap  rencana Rusia yang ingin menguasai wilayahnya, dan keinginan untuk mengembalikan kekuasaan Utsmani terhadap sejumlah provinsi yang telah terlepas sehingga mendorong Turki Utsmani untuk bergabung ke dalam aliansi sentral.

Dengan bergabungnya imperium Utsmani, maka komunikasi laut antara Rusia dan sekutu dapat diputus. Pasukan Utsmani kemudian bergerak ke selatan dan mengancam merebut Terusan Suez, tentara Utsmani berencanamemutus komunikasi Inggris dengan Timur jauh. Untuk menjaga tersuan terusan itu, sekutu terpaksa menempatkan pasukan dengan jumlah besar di ujung timur dekat laut Mediterania.

Berlanjut Ke Post Berikutnya 👊😆😁